Selasa, 26 Mei 2009

TNI AL Siap Kandangkan Alutsista Tua

26/05/09 19:32



(ANTARA/Fanny Octavianus)

Jakarta (ANTARA News) - Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan, siap mengkandangkan alat utama sistem senjata yang terbukti tidak laik.

"Kami tengah dan terus melakukan kajian dan pemilahan terhadap persenjataan dan perlengkapan tempur yang telah berusia diatas 20 tahun," katanya, kepada ANTARA usai penandatanganan nota kesepahaman dengan PT Pertamina di Jakarta, Selasa.

Kasal menambahkan, dari kajian dan pemilahan sementara ada beberapa alat utama sistem senjata TNI AL yang memang tidak laik lagi digunakan ada kapal, tank dan pesawat.

"Tetapi itu akan dikaji lagi, kalau memang masih bisa diremajakan (retrovit) atau di-`repowering`, maka kita akan gunakan lagi. Karena retrovit atau `repowering` dapat memperpanjang usia pakai beberapa belas tahun ke depan," ujarnya.

Jika, alat utama sistem senjata itu memang benar-benar tidak laik yang harus dikandangkan. "Jadi, ada tahapannya, kalau memang tidak laik yang kita kandangkan," kata Tedjo.

Yang jelas, lanjut Kasal, TNI AL akan tetap menjalankan rencana strategis hingga 2024 dengan alokasi anggaran yang tersedia. "Kita tetap akan membangun TNI AL yang besar, kuat dan profesional, sesuai anggaran yang ada. Kita kelola anggaran yang diberikan dengan baik, untuk membesarkan TNI AL," tuturnya.

TNI AL telah merumuskan Postur Kekuatan TNI AL hingga 2024 meliputi 274 KRI, 137 Pesawat Udara, Marinir terdiri dari tiga Pasmar, dua Brigmar BS, satu Kolatmar, lima Pangkalan Marinir dan 11 Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan serta 59 Pangkalan TNI AL yang terdiri dari 11 Lantamal, 24 Lanal dan 3 Denal.(*)

COPYRIGHT © 2009

Kurang Anggaran, TNI AL Dipinjami Pertamina Bangun Pangkalan

Selasa, 26/05/2009 19:30 WIB
M. Rizal Maslan - detikNews

(Foto: Dok. detikcom)
Jakarta - Akibat anggaran yang terbatas, terutama untuk membangun pangkalan, akhirnya TNI Angkatan Laut diberi pinjaman aset milik Pertamina. Setidaknya, sebuah lahan dan bangunan milik Pertamina di Pangkalan Brandan, Sumatera Utara, akan dijadikan Markas Komando.

"Saat ini kita telah menempatkan Pos TNI AL yang berada di Pangkalan Brandan dengan sejumlah prajurit," kata Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijanto usai penandatangan Perjanjian Pinjam Pakai Lahan Pertamina dengan Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan, di Gedung Pertamina, Jakarta, Selasa (26/5/2009).

Menurut Tedjo, pemakaian Pangkalan Brandan sebagai Markas Komando TNI AL karena lokasinya yang strategis, apalagi wilayah itu kerap digunakan sebagai pintu masuk sindikat penyelundupan dari negara asing. "Saat ini telah menempatkan Pos TNI AL yang berada di Pangkalan Brandan dengan sejumlah prajurit," ujarnya.

Sementara itu, Dirut PT Pertamina Karen Agustiawan mengatakan, melalui perjanjian pinjam pakai, Pertamina dapat memfokuskan aktivitasnya untuk mengelola aset yang berhubungan dengan bisnis. Menurutnya, aset kekayaan milik Pertamina yang dipinjamkan kepada TNI AL adalah tanah seluas 155 hektar, bangunan eks rumah sakit dan poliklinik 5 unit, bangunan eks asrama perawat 10 unit, bangunan eks sekolah 6 unit, dan rumah dinas 127 unit.

Dia menambahkan perjanjian pinjam pakai ini berlaku selama lima tahun terhitung 26 Mei 2009 hingga 25 Mei 2014. Perjanjian dapat diperpanjang atas kesepakatan tertulis dari kedua belah pihak.(zal/gah)